perut.lapar
Di seluruh dunia, berbagai olahan mie selalu diasosiasikan dengan kuliner Asia. Olahan tepung berbentuk tarikan panjang berdiameter kecil ini berawal dari inovasi masyarakat China pada sekitar Abad ke-14, yang menyebar luas seiring dimulainya ekspedisi luar batas melalui darat dan laut, ke wilayah timur dan tenggara Asia. Di sinilah, mie berkembang menjadi bahan baku untuk ragam sajian bercita rasa lokal. Setelahnya, pada awal Abad ke-20, olahan mie semakin menyebar luas ke berbagai penjuru dunia, mengikuti eksodus besar-besaran etnis Tionghoa pasca-revolusi rakyat. Dari begitu banyak jenis olahan mie, berikut adalah tujuh di antaranya yang paling terkenal. Kamu pasti pernah mencobanya.
Download aplikasi Qraved untuk temukan beragam informasi kuliner menarik lainnya.
Laksa - Malaysia
Photo Source: Qraved
Berasal dari tanah Melayu, kini laksa digemari di sebagian besar wilayah Asia Tenggara, menyebar dari Malaysia, Singapura, hingga Indonesia. Mie yang digunakan pada laksa terbuat dari tepung beras, dan dimasak dalam kuah kaldu kental yang kaya akan rempah. Biasanya disajikan pedas dengan isian seafood, seperti udang dan kerang. Namun, ada juga beberapa yang menyajikannya bersama irisan daging sapi rebus atau ayam berbumbu.
Pho – Vietnam
Photo Source: Qraved
Dianggap sebagai salah satu sup terbaik di dunia, sajian mie khas Vietnam ini terbuat dari racikan mie beras tipis dengan kuah kaldu sapi yang kaya rasa, dan disantap bersama begitu banyak tauge dan daun-daun herba. Pho juga dapat disajikan dengan topping daging babi, yang biasanya disertai dengan kuah lebih kental dan lebih berempah.
Miso Ramen – Jepang
Photo Source: Pickled Plum
Begitu banyak varian ramen tersedia saat ini, namun hanya Miso Ramen-lah yang memiliki rasa umami paling kuat, di mana berasal dari kaldu yang kaya. Disajikan dengan banyak sayuran dan telur rebus, miso ramen berasal dari wilayah utara Hokkaido di Jepang. Jagung juga sering ditambahkan ke atasnya untuk menambah rasa manis, sekaligus membentuk kontras tekstur yang menarik.
Jap Chae – Korea
Photo Source: Qraved
Ini adalah olahan mie kenyal yang ditumis sebentar dengan minyak wijen, biji wijen, sedikit gula dan kecap. Untuk menyantapnya, masyarakat Negeri Ginseng biasanya menambahkan cukup banyak topping sayuran dan acar kimchi. Namun perhatikan untuk tidak menambahkan kimchi sawi untuk sajian ini, karena secara tradisional disantap dengan kimchi bawang dan selada. Disantap panas atau dingin, dua-duanya enak.
Chow Mien - China
Photo Source: Jessica Gavin
Kata chow mein berarti 'mie goreng', di mana berasal dari kata chow yang berarti 'tumis' dan mein yang berarti 'mie'. Ini adalah hidangan tumis yang terdiri dari mie, daging (bisa ayam, babi, atau sapi), bawang dan seledri. Ada dua jenis utama chow mein yang umum dimasak, yakni versi kukus dan versi kering (atau digoreng khas Hong Kong). Cita rasanya cenderung asin, dengan sedikit cuatan pedas dari penggunaan minyak cabai.
Pad Thai – Thailand
Photo Source: Qravwd
Bahan dasar pembuatan Pad Thai tradisional adalah mie beras, digoreng dengan tahu, telur, dan saus yang dibuat dengan pasta asam, saus ikan, udang kering, bawang putih, cabai merah, dan gula aren (yang seringkali kurang halus daripada gula tebu). Pad Thai dicirikan oleh rasa yang kaya dan bersemangat, dari gurih (kecap ikan dan udang kering), asam tamarin, hingga manis gula.
Mie Goreng - Indonesia
Photo Source: Qraved
Selain nasi goreng, masyarakat Indonesia dan dunia sangat menyukai mie goreng, yang biasanya dibuat dari mie telur atau mie kuning basah. Dibandingkan Chow Mein yang berkarakter penuh minyak, mie goreng cenderung kering dan lebih gurih berkat penggunaan kecap manis. Terkadang, mie goreng disajikan pedas yang berasal dari ulekan sambal cabai rawit. Versi instan dari mie goreng --buatan Indomie-- bahkan sudah mendunia, dan mudah ditemukan di banyak tempat di seantero jagat.
