7 Trik Gerai Fast Food yang Bikin Konsumen Selalu Balik Lagi

Lantas, apa saja trik restoran seafood yang sukses menjaga loyalitas konsumen untuk bersantap, lagi dan lagi dengan perasaan bahagia? Berikut adalah tujuh alasan di antaranya.

Terkadang restoran cepat saji memberikan kupon gratis yang kita anggap sebagai sebuah nilai keuntungan, padahal tidak sepenuhnya benar. Seringkali kupon gratis tersebut mensyaratkan konsumen untuk membeli menu-menu reguler lainnya, semisal membeli burger harga tertentu, maka akan dapat gratis soft drink atau kentang goreng. Atau pembelian dengan jumlah nominal tertentu, maka mendapatkan gratis suatu produk. Intinya, konsumen “dipaksa beli sesuatu” untu mendapat produk gratis terkait.

Hampir setiap restoran cepat saji kerap mengeluarkan edisi terbatas pada menu-menu tertentu, yang biasanya ditawarkan bersamaan dengan momen-momen khusus. McDonald’s dan KFC adalah dua jaringan restoran cepat saji yang paling sering mengeluarkan menu edisi terbatas, yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menu reguler, namun memiliki spesifikasi khusus pada pilihan rasa, kondimen, atau bentuk penyajian. Secara psikologis, diakui bahwa berbagai produk dengan label “edisi terbatas” memicu konsumen untuk berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama mencobanya. Rasa penasaran inilah yang dimanfaatkan oleh berbagai merek komersial untuk menjaga loyalitas konsumennya.

Sama seperti kupon gratis, promosi paket murah juga sejatinya tidak benar-benar berharga terjangkau. Hal ini dikarenakan biasanya paket murah hanya menawarkan produk tertentu secara terpisah, misalnya seperti contoh paket dua potong ayam goreng dibanderol seharga sekian rupiah, namun tidak termasuk minum atau nasi, sehingga konsumen pun terpaksa membayar ekstra. Pemecahan menu-menu ini dimaksudkan untuk memberi efek “penarik minat” pada konsumen, tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka juga harus membeli produk lainnya supaya “kenyang”.

Hal ini sudah menjadi trik pemasaran yang lazim digunakan oleh industri restoran, yakni mengutamakan visual terbaik untuk menu-menu dengan harga tinggi. Ketika memesan di depan meja kasir, konsumen biasanya akan dihadapkan dengan deretan menu yang dipajang di neon box, di mana biasanya menu baru dan menu andalan, dipajang dalam bentuk visual paling mencolok. Hal ini dimaksudkan agar konsumen tertarik memilih menu tersebut, baru kemudian bergeser ke yang lebih murah.

Sebagai pemenuhan standar pelayanan, semua pegawai restoran cepat saji akan berusaha tampil seramah mungkin terhadap konsumennya. Namun, tanpa disadari, di balik keramahan tersebut, mereka sejatinya tengah membujuk konsumen untuk menghabiskan lebih banyak uang dengan menawarkan menu terbaru, menanyakan tentang kemungkinan produk lain, dan berbagai tawaran manis lainnya. Apalagi jika ditambah dengan kemampuan menjelaskan produk secara tepat guna, maka bukan tidak mungkin konsumen akan “terpukau” untuk membeli lebih banyak menu.

Seringkali ketika memesan paket makanan di restoran cepat saji, kasir menawarkan untuk upgrade size dengan harga tertentu, yang seringkali terasa cukup terjangkau. Semisal ketika ditawarkan upgrade soft drink dari ukuran medium ke large, ditawarkan harga Rp 5 ribu. Namun, tanpa disadari, penambahan volume produk yang dibeli tidaklah sebanyak yang diharapkan, dan cenderung hanya sepersekian persen dari ukuran reguler.

Tanpa kita sadari, harga soft drink yang ditawarkan oleh banyak jaringan restoran cepat saji ternyata cukup mahal, yakni terkadang bisa mencapai sekitar 30 persen lebih tinggi dari harga di pasaran dengan jumlah yang sama. Namun, di restoran cepat saji, soft drink adalah salah satu menu yang dibanderol dengan harga paling murah. Hal ini kerap membentuk opini tidak sadar di dalam otak, bahwa membeli soft drink termurah sama saja dengan upaya berhemat di restoran cepat saji, padahal tidak.